Marhaban Ya Ramadhan

Selamat datang ramadhan 1437 H

Puasa Bekualitas

Kiat Membuat Puasa Yang Berkualitas

Tanda tanda malam lailatul qodar

Tanda tanda malam lailatul qodar

Tuesday, June 28, 2016

TIPS MENDAPATKAN LAILAUL QODAR

TIPS MENDAPATKAN LAILAUL QODAR
oleh: Mustapha Mubarock

Malam itu hanya di dapati di bulan Romadlon saja, yang sudah di janjikan oleh Allah SWT didalm kitab sucinya 
ليلة القدر خير من الف الشهر
yang artinya kurang lebih " malam / lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan"
malam itu hanya turun satu kali selama satu bulan di Romadlon,
sungguh beruntung sekali hamba Allah yang beribadah meluangkan waktunya untuk menghadang rohmat allah di malam itu, berapakah jumlah pahala yang ia peroleh di malam itu, seakan akan ia beribadah selama seribu tahun, itulah keistimewaan umat nabi Muhammad SAW
malam itu sangat rahasia sekali tak ada seorang pun yang mengetahui bahkan para ulama belum bisa memastikan kapan turunnya malam itu, bahkan mereka memprediksikan malam itu dengan dengan keluasan ilmunya akan tetapi semuanya ada dikuasa Allah SWT yang maha mengetahui segalanya,
Allah SWT ingin mengetahui siapakah di antara hambanya Tulus ikhlas meluangkankan waktunya untuk bercengkraman dengan malam itu mengharap ridlonya ,
seandainya ada sayembara dari seorang raja bahwa ia akan membagikan uang sebanyak 2000 dirham bagi siapapun & berapapun orang yang berada di depan pintu Kerajaan, kesempatan ini hanya ada satu jam, pada tanggal sekian dan kapan jamnya tak ada yang mengetahui, barang siapa terlambat satu detikpun tidak akan hangus alias tidak mendapatkan uang.
apa yang anda fikirkan setelah mendengar sayembara tersebut????
bukankah kalian akan menunggu didepan kerajaan, dan merelakan sehari semalam suntuk untuk memperoleh uang tersebut, meskipun waktu yang di janjikan hanya satu jam dan belum di diketahui kepastian jamnya??????
begitu juga malam lailatul qadar yang di janjikan oleh SWT yang akan di turunkan hanya di satu malam dan malam itu tidak terdekteksi oleh siapapun kapan akan dijatuhkan, maka sikap yang akan kalian lakukan adalah seperti yang diatas tadi,
yaitu merelakan satu bulan penuh untuk beribadah penuh dengan keiklasan dan demi mendapatkan satu

Sunday, June 26, 2016

Tanda Malam Lailatul Qadar


Tanda Malam Lailatul Qadar

1- Keadaan matahari di pagi hari, terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru
Dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
هِىَ اللَّيْلَةُ الَّتِى أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِقِيَامِهَا هِىَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا.
Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.” (HR. Muslim no. 762)

2- Kedaan malam tidak panas, tidak juga dingin, matahari di pagi harinya tidak begitu cerah nampak kemerah-merahan
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء
Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, lihat Jaami’ul Ahadits 18: 361. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahihul Jaami’ no. 5475)

Namun tanda tersebut tak perlu dicari-cari. Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah berkata,
وَقَدْ وَرَدَ لِلَيْلَةِ الْقَدْرِ عَلَامَاتٌ أَكْثَرُهَا لَا تَظْهَرُ إِلَّا بَعْدَ أَنْ تَمْضِي
“Ada beberapa dalil yang membicarakan mengenai tanda-tanda lailatul qadar. Namun itu semua tidaklah nampak kecuali setelah malam tersebut berlalu.” (Fath Al-Bari, 4: 260)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tidak mencari-cari tanda. Yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah memperbanyak ibadah saja di akhir-akhir Ramadhan,
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: – كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174)

3. Udara dan angin sekitar terasa tenang. Tanda ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan Ath Thoyalisi.

"Dari Ibnu Abbas RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, 'Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh atau terpercaya.

4. Malaikat menurunkan ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan dan kelezatan dalam beribadah. Tidak seperti ibadah pada hari-hari lainnya.

5. Manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya seperti terjadi pada sebagian sahabat Rasulullah SAW.


Tanda Seseorang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar

Syaikh Khalid Al-Mushlih hafizhahullah menyatakan bahwa tidak ada tanda khusus jika seseorang telah mendapatkan Lailatul Qadar. Terang beliau, kalau kita memperbanyak beribadah terus menerus di sepuluh hari terakhir Ramadhan, tentu akan mendapatkan malam penuh kemuliaan tersebut. Yang patut pula dipahami bahwa cara menghidupkan malam tersebut bisa dengan mengerjakan shalat Isya, shalat tarawih (shalat malam) dan shalat shubuh. Mengerjakan ketiga shalat ini dapat dicatat telah mengerjakan shalat semalam suntuk.

Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ شَهِدَ الْعِشَاءَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ قِيَامُ نِصْفِ لَيْلَةٍ وَمَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ وَالْفَجْرَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ
Siapa yang menghadiri shalat ‘Isya berjamaah, maka baginya pahala shalat separuh malam. Siapa yang melaksanakan shalat ‘Isya dan Shubuh berjamaah, maka baginya pahala shalat semalam penuh.” (HR. Muslim no. 656 dan Tirmidzi no. 221).

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ حُسِبَ لَهُ بَقِيَّةُ لَيْلَتِهِ
Sesungguhnya jika seseorang shalat bersama imam hingga imam selesai, maka ia dihitung mendapatkan pahala shalat di sisa malamnya.” (HR. Ahmad 5: 163. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim)

Tuesday, June 21, 2016

Percakapan dengan Satu Detik


Ada sebuah dialog menarik yang dinukil dari kitab  Al-Waqt 'Amaar au Damaar yang menceritakan sebuah percakapan imajiner (khayalan) antara seorang anak manusia dengan sang waktu. Dialog itu sebenarnya merupakan renungan manusia terhadap waktunya yang telah pergi. Dialog itu diberi judul "Percakapan dengan Satu Detik".

Pada suatu ketika aku duduk dan mengadap hati ini kehadapan Allah sambil menyesali rentangan usia yang telah kulewati. Kupanggil satu detik dari waktu hidupku yang telah pergi. Lalu aku katakan kepadanya:

Manusia: Aku berharap agar engkau mau kembali kepadaku, agar aku dapat menggunakanmu untuk berbuat kebaikan.

Waktu: Sungguh tidak ada waktu yang mau berkompromi untuk berhenti.

Manusia: Wahai detik.... aku memohon, kembalilah padaku, agar aku dapat memanfaatkanmu dan mengisi kekuranganku pada dirimu.

Waktu: Bagaimana aku bisa kembali, sedangkan aku telah tertutup oleh perbuatan-perbuatanmu.

Manusia: Cobalah lakukan hal yang mustahil itu dan kembalilah padaku! Betapa banyak detik-detik selainmu yang juga kusia-siakan?

Waktu: Seandainya kekuasaan ada di tanganku, pastilah aku kembali padamu. Namun hal itu tidak ada padaku. Dan detik-detik itu terlipat oleh lembaran-lembaran amalmu dan diseraahkan pada allah.

Manusia: Duhai alangkah menyesalnya aku. Betapa aku telah sering menyia-nyiakan detik dalam perjalanan hidupku. Tetapi sekali lagi kumohom kembalilah, niscaya aku akan beramal sholih "didalammu" yang pernah kutinggalkan.

Waktu: Wahai orang yang lalai akan dirinya, wahai manusia yang menyia-nyiakan waktunya... Tahukah engkau, saat ini demi mengembalikan satu detik saja, sesungguhnya engkau telah menyia-nyiakan beberapa detik dari umurmu. Mungkinkah engkau mengembalikan mereka pula?

Inti dari percakapan ini, bahwasanya kembalinya sang waktu adalah suatu yang mustahil, menyesali waktu yang telah lewat sama sekali tidak bermanfaat. Kecuali jika penyesalan tadi merupakan taubat atas dosa-dosa yang telah berlalu kemudian diiringi dengan perbuatan nyata untuk memperbaikinya

Sunday, June 19, 2016

Manfaat Kolak Pisang Untuk Berbuka Puasa

KOLAK PISANG
Manfaat Minuman Kolak Untuk Berbuka Puasa. Siapa yang tak mengenal hidangan yang satu ini, apalagi bagi umat muslim di saat bulan ramadhan. Namanya adalah kolak. Kolak biasanya disajikan pada waktu berbuka puasa. Sepertinya menu buka puasa belum lengkap jika belum terhidang minuman yang manis dan menyegarkan dengan aneka buah dalam hidangannya.

Bahan-bahan kolak pun cukup sederhana. Yang umum adalah terbuat dari labu kuning, pisang kepok (bahasa jawa: gedhang sobo), dan kolang kaling (biji buah aren), sedangkan bahan lainnya seperti gula jawa, santan, daun pandan dan mutiara (terbuat dari tepung sagu) biasanya menjadi campuran kolak agar rasanya lebih segar dan beraroma. Namun sebenarnya apa manfaat kolak bagi tubuh kita. Berikut adalah manfaat yang akan diterima oleh tubuh kita.

Jika dilihat dari bahan-bahannya, maka makanan kolak sangat bermanfaat, apalagi bagi orang yang sedang berbuka puasa. Setelah seharian menahan lapar dan haus, rasanya semangkuk kolak sudah cukup untuk mengganti energi yang hilang dalam tubuh. Yang terpenting adalah terdapat kandungan glukosa di dalam kolak dan sedikit lebih manis dari menu kolak biasa, karena di dalam gula banyak mengandung energi yang baik untuk tubuh yang kurang tenaga.

Adapun manfaat dari labu kuning selain banyak mengandung karbohidrat, juga banyak mengandung vitamin C, A dan kaya akan serat alami. Yang paling penting dari buah labu kuning adalah kandungan gizinya yang tinggi yaitu pro-vitamin A. Menurut Dr Ir Murdijati Gardjito, ketua Kelompok Pemerhati Labu Kuning Yogyakarta: “Seandainya setiap orang memakan 70 gram labu kuning per hari maka sudah cukup memenuhi asupan vitamin A yang diperlukan oleh tubuh”.

Selain labu, pisang juga banyak mengandung serat. Serat pisang terdiri dari selulosa, pektin, dan hemiselulosa yang dapat diandalkan untuk menurunkan kolesterol darah, melindungi jantung, serta dijadikan wahana pertumbuhan bakteri baik dalam saluran pencernaan. Satu buah pisang rata-rata mengandung 440 mg. Kalium yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuh, kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah, dan membantu pengiriman oksigen ke dalam otak. Kelebihan lain dari buah pisang adalah mencegah tenggorokan kering dan susah menelan.

Yang tak kalah lezatnya dalam kolak adalah buah kolang kaling. Kolang kaling berasal dari protein albumin dari pohon aren sebagai cadangan benih yang dalam bahasa belanda disebut juga glibbertkjes ini juga mengandung karbohidrat yang bisa mengenyangkan perut. Buah yang berwarna putih kenyal ini juga dikenal sebagai buah untuk diet sebab bisa menurunkan nafsu makan, karena itu sebaiknya tidak mencampur terlalu banyak kolang kaling dalam kolak.

Mellihat begitu banyak kandungan gizi yang terkandung dalam kolak, rasanya tidak terlalu khawatir bagi umat muslim yang sedang berbuka puasa untuk menyantap hidangan yang lezat ini. Tetapi tentu saja tetap pada ukuran yang wajar agar tidak berlebihan mengkonsumsinya, apalagi bagi penderita diabetes. Hal ini sangat menjadi perhatian khusus. Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan ya!

Thursday, June 16, 2016

Kiat Mencapai Puasa Yang Berkualitas



Bismillahirohmanirohim

Ramadhan adalah bulan yang mulia, bulan yang mebangkitkan gairah ibadah setiap insan yang mengaku beragama islam. Semua merasa gembira menikmatinya, berbagai macam kegiatan dilakukan untuk bisa menikmati bulan nan mulia ini. 
Ada kelompok orang yang mengisi hari-harinya dengan banyak membaca alquran, ikut kajian, shalat sunnah, shalat jama'ah, dll. Namun ada juga hanya menikmati euforia dengan mengadakan event-event seperti buka bersama, wisata kuliner menjelang buka, jalan-jalan, dll.

Banyak cara dilakukan untuk mengisi kegiatan dibulan ramadhan. Taukah anda bahwa puasa itu bukan sekedar menahan lapar dan haus. Tapi kita juga dituntut untuk bisa menjadikan puasa kita berkualitas, berkualitas untuk jiwa dan raga kita. 

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan agar puasa kita berkualitas:

1.Meninggalkan hal-hal yang dapat membatalkan puasa

Tentu saja untuk menjadi berkualitas, puasa itu harus sah. Artinya, kita harus meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa.

Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menjelaskan bahwa hal-hal yang membatalkan puasa itu dibagi menjadi dua;

Pertama, hal-hal yang membatalkan puasa dan wajib qadha’
a. Makan atau minum dengan sengaja. Jika seseorang makan dan minum dalam keadaan lupa, itu tidak membatalkan puasanya.



مَنْ نَسِىَ وَهُوَ صَائِمٌ فَأَكَلَ أَوْ شَرِبَ فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ فَإِنَّمَا أَطْعَمَهُ اللَّهُ وَسَقَاهُ

Barangsiapa yang lupa, padahal ia berpuasa, lalu ia makan atau minum, hendaknya ia meneruskan puasanya. Karena ia diberi makan dan minum oleh Allah. (HR. Jamaah)

b. Muntah dengan sengaja



مَنْ ذَرَعَهُ الْقَىْءُ فَلَيْسَ عَلَيْهِ قَضَاءٌ وَمَنِ اسْتَقَاءَ عَمْدًا فَلْيَقْضِ

Barangsiapa didesak muntah, ia tidak wajib mengqadha, tetapi siapa yang menyengaja muntah hendaklah ia mengqadha. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Daruquthni, dan Hakim)

c. Mengeluarkan sperma, baik karena mencium istrinya atau hal lain di luar bersetubuh dan mimpi. Jika bersetubuh ia terkena kafarat, jika karena mimpi maka tidak mempengaruhi puasanya.

d. Meniatkan berbuka. Karena niat merupakan rukun puasa, maka niat berbuka berarti membatalkan puasanya.

Kedua, hal-hal yang membatalkan puasa dan wajib qadha’ dan kafarat
Mengenai tindakan membatalkan puasa dan karenanya wajib qadha berikut kafarat, menurut jumhur ulama hanyalah bersenggama dan tidak ada yang lain. Kafaratnya adalah memerdekakan budak, jika tidak mampu maka berpuasa dua bulan berturut-turut, jika tidak mampu memberikan makan kepada 60 orang miskin.



عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ هَلَكْتُ . فَقَالَ « وَمَا ذَاكَ » . قَالَ وَقَعْتُ بِأَهْلِى فِى رَمَضَانَ . قَالَ « تَجِدُ رَقَبَةً » . قَالَ لاَ . قَالَ « فَهَلْ تَسْتَطِيعُ أَنْ تَصُومَ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ » . قَالَ لاَ . قَالَ « فَتَسْتَطِيعُ أَنْ تُطْعِمَ سِتِّينَ مِسْكِينًا » . قَالَ لاَ . قَالَ فَجَاءَ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ بِعَرَقٍ - وَالْعَرَقُ الْمِكْتَلُ - فِيهِ تَمْرٌ فَقَالَ « اذْهَبْ بِهَذَا فَتَصَدَّقْ بِهِ » . قَالَ عَلَى أَحْوَجَ مِنَّا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَالَّذِى بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا بَيْنَ لاَبَتَيْهَا أَهْلُ بَيْتٍ أَحْوَجُ مِنَّا . قَالَ « اذْهَبْ فَأَطْعِمْهُ أَهْلَكَ »

Abu Hurairah berkata: Seorang laki-laki datang mendapatkan Nabi SAW. Ia berkata, “Celaka aku, wahai Rasulullah!” Nabi SAW bertanya, “Apa yang mencelakakan itu?” “Aku menyetubuhi istriku pada bulan Ramadhan.” Maka tanya Nabi SAW “Adakah padamu sesuatu untuk memerdekakan budak?” “Tidak” ujarnya. Nabi bertanya lagi, “Sanggupkah engkau berpuasa dua bulan terus menerus?” “Tidak”, ujarynya. Nabi bertanya lagi, “Apakah engkau memiliki makanan untuk diberikan kepada enam puluh orang miskin?” “Tidak” ujarnya. Laki-laki itu pun duduk, kemudian dibawa orang kepada Nabi satu bakul besar berisi kurma. “Nah, sedekahkanlah ini” titah Nabi. “Apakah kepada orang yang lebih miskin dari pada kami?” Tanya laki-laki itu. “Karena di daerah yang terletak diantara tanah yang berbatu-batu hitam itu, tidak ada suatu keluarga yang lebih membutuhkannya dari pada kami” Maka Nabi pun tertawa hingga geraham beliau terlihat lalu berkata, “Pergilah, berikanlah kepada keluargamu.” (HR. Jamaah)


2.Meninggalkan hal-hal yang membuat puasa sia-sia

Ikhlas serta meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa saja tidak cukup untuk membuat puasa kita berkualitas. Hal lain yang perlu kita lakukan adalah meninggalkan hal-hal yang membuat puasa sia-sia.


رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوعُ

Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa baginya kecuali rasa lapar. (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah)

Yaitu dengan menjauhi perkara-perkara yang telah diharamkan oleh Allah SWT. Diantaranya adalah menjaga emosi kita agar tidak marah seperti apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW:



الصِّيَامُ جُنَّةٌ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ ، وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى صَائِمٌ

Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak keras, jika seseorang mencela atau mengajaknya bertengkar hendaklah dia mengatakan: aku sedang berpuasa. (Muttafaq ’alaih)

Begitupun dengan perkataan dan perbuatan dusta, bisa membuat puasa menjadi sia-sia dan karenanya harus dijauhi.

                                               مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan palsu dan pengamalannya, maka Allah tidak mempunyai keperluan untuk meninggalkan makanan dan minumannya (puasanya) (HR. Bukhari)


3.Meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat

Sering kita jumpai, ada orang yang berpuasa lalu mengisi siang harinya dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Dengan alasan agar lupa rasa lapar dan haus selama puasa mereka seharian di depan televisi, memperbanyak main game, dan sebagainya. Hal-hal seperti ini hendaknya ditinggalkan agar puasa kita benar-benar berkualitas.


من حسن إسلام المرء تركه مالا يعنيه

Diantara tanda sempurnanya Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

4. Mempuasakan seluruh organ tubuh, pikiran, dan hati


Inilah yang diistilahkan puasa khusus oleh Imam Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin dan ditegaskan oleh Ibnu Qudamah dalam Mukhtashar Minhajul Qasidin.

Pertama, mempuasakan mata dengan menahannya dari pandangan kepada sesuatu yang tercela dan dibenci syariat serta melalaikan Allah SWT.



النظرة سهم من سهام إبليس مسمومة فمن تركها من خوف الله أثابه جل و عز إيمانا يجد حلاوته في قلبه

Pandangan itu salah satu anak panah Iblis yang berbisa. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka Allah Azza wa Jalla memberinya keimanan yang manisnya didapati dalam hatinya (HR. Hakim)

Kedua, mempuasakan lidah dengan memeliharanya dari berbicara tanpa arah, dusta, menggunjing, mengumpat, berkata buruk, berkata kasar, permusuhan dan mendzalimi orang lain.



الصِّيَامُ جُنَّةٌ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ ، وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى صَائِمٌ

Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak keras, jika seseorang mencela atau mengajaknya bertengkar hendaklah dia mengatakan: aku sedang berpuasa. (Muttafaq a’alaih)

Ketiga, mempuasakan telinga dari mendengarkan segala sesuatu yang haram dan makruh. Karena segala sesuatu yang haram diucapkan adalah haram pula untuk didengarkan. Bahkan, Allah SWT menyepadankan orang yang mencari pendengaran haram dengan pemakan harta haram.



سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ أَكَّالُونَ لِلسُّحْتِ

Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan makanan haram. (QS. Al-Maidah : 42)



لَوْلَا يَنْهَاهُمُ الرَّبَّانِيُّونَ وَالْأَحْبَارُ عَنْ قَوْلِهِمُ الْإِثْمَ وَأَكْلِهِمُ السُّحْتَ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَصْنَعُونَ

Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-Maidah : 63)

Keempat, mempuasakan tangan dari mendzalimi orang lain, mengambil sesuatu yang bukan haknya, serta melakukan perbuatan yang dilarang syariat.

Kelima, mempuasakan kaki dari berjalan ke arah yang diharamkan oleh Allah SWT.

Keenam, mempuasakan hati dari penyakit-penyakit ruhiyah seperti dengki, iri, marah, kecintaan pada dunia, dan sebagainya.



لاَ تَبَاغَضُوا ، وَلاَ تَحَاسَدُوا ، وَلاَ تَدَابَرُوا ، وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا

Janganlah kamu saling membenci, saling memutushubungan, saling mendengki, dan saling bermusuhan. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. (HR. Bukhari dan Muslim)

Ketujuh
, menjaga pikiran dari membayangkan hal-hal yang disenangi syahwat dan dibenci syariat, serta dari tipu daya dan pikiran destruktif lainnya.

5. Memperbanyak amal shalih selama Ramadhan

Banyak orang terkecoh dengan memperbanyak tidur saat puasa karena menilai itu sebagai ibadah. Memang ia lebih baik dibandingkan jika melakukan hal-hal yang makruh atau haram. Akan tetapi, tentu lebih baik lagi jika pada saat puasa kita memperbanyak amal shalih, mengisinya dengan aktifitas-aktifitas positif yang bernilai ibadah di sisi Allah SWT seperti memperbanyak tilawah Al-Qur’an, berdzikir kepada Allah, shalat sunnah, tafakur, mengkaji ilmu-ilmu agama, memperbanyak infaq, dan lain sebagainya.

Rasulullah dan para shahabatnya sangat mengerti tentang keutamaan Ramadhan dan bagaimana memperbaiki kualitas puasa mereka. Karenanya dalam kesempatan istimewa ini mereka memperbanyak amal shalih. Ibnu Abbas menuturkan bagaimana peningkatan amal shalih Rasulullah SAW, khususnya tilawah dan infaq sebagai berikut:



كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - أَجْوَدَ النَّاسِ ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan. Dan kedermawanannya memuncak pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya. Jibril menemuinya setiap malam untuk tadarus Al-Qur’an. Sungguh Rasulullah SAW lebih murah hati melakukan kebaikan dari pada angin yang bertiup. (HR. Bukhari)

Monday, June 13, 2016

Resep Sop Buah Enak Segar

Resep Sop Buah Enak SegarSaat bulan Ramdhan tiba, kita selalu populer dengan aneka minuman yang segar dan nikmat untuk buka puasa. Diantara lainnya adalah aneka jus , kolak es , es kacang-kacangan dan lain sebagainya . nah , jika anda dirumah sedang bingung untuk menyajikan minuman segar apa saja untuk menu berbuka puasa nanti. Berikut adalah resep membuat sop buah yang enak, segar dan cocok untuk berbuka:


Sop Buah Enak Segar



Bahan-bahan Sop Buah :

  • Semangka merah 100 gram ( dipotong dadu )
  • Nanas 100 gram ( dipotong segitiga kecil )
  • Melon 100 gram ( buat bulatan sebesar kelereng )
  • Pepaya 100 gram ( dipotong dadu )
  • Anggur 100 gram ( belah jadi dua )
  • Stroberry 100 gram ( belah jadi dua )
  • Es serut 500 gram
  • Air 1 liter
  • Sirup vanili 5 sendok makan
  • Susu kental manis putih 100 mili liter

Cara Membuat Sop Buah :

  1. Langkah awal siapkan mangkok saji , taruh melon , nanas , , stoberry , pepaya , semangka dan anggur dalam mangkuk saji .
  2. Selanjutnya campur air dan susu kental manis ditempat terpisah . aduk hingga rata .
  3. Setelah itu tuangkan air susu ke dalam mangkok saji yang berisi buah , beri es serut dan sirup vanili secukupnya .
  4. Sop buah yang enak dan segar siap disajikan .

Thursday, June 9, 2016

Inilah Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh

Manfaat Puasa Bagi Kesehatan – Bulan suci ramadhan merupakan sebuah bulan dimana lebih baik dari 1000 bulan. Selain itu, bulan ramadhan juga menjadi bulan penuh berkah dimana sangat dinantikan oleh setiap muslim di dunia ini. Tentu, setiap umat muslim menjalankan berpuasa di bulan ramadhan yakni dengan menahan lapar dan haus serta hawa nafsu negatif lainnya.


Dengan menahan lapar dan haus di bulan ramadhan, maka Anda akan mendapatkan beribu-ribu manfaat yang luar biasa, serta Anda juga tentu akan memperoleh banyak pahala di kemudian hari. Namun, perlu Anda tau juga bahwa puasa ramadhan ini justru akan memberikanmu segudang manfaat bagi kesehatan yang sangat beragam dan belum diketahui sebelumnyaManfaat puasa sangat banyak untuk kesehatan tubuh. Hal ini karena puasa dikaitkan dengan proses detoksifikasi atau pengeluaran zat racun dari dalam tubuh. Terlebih apabila berpuasa di bulan Ramadhan yang dilakukan selama 1 bulan penuh yang dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat. 

Berikut manfaat puasa bagi kesehatan tubuh.


1. Menurunkan Kadar Kolesterol dalam Darah

Tubuh tak hanya menggunakan glukosa sebagai sumber energi ketika puasa. Lemak pada tubuh yang dibakar dari penyimpanannya akan mempengaruhi penurunan profil lipid tubuh.

2. Menurunkan Berat Badan

Dengan berpuasa, maka secara otomatis akan membakar lemak pada tubuh. Hal ini akan menimbulkan efek penurunan berat badan bagi tubuh. Selain itu juga berpengaruh terhadap tekanan daran dan kadar gula darah tubuh.

3. Proses Detoksifikasi

Karena lemak tubuh terpakai maka sisa-sisa zat buangan atau racun yang terdapat dalam sel-sel lemak tubuh akan terurai dan terbuang dari tubuh.

4. Meningkatkan Ketajaman Berpikir dan Rasa Nyaman

Puasa dapat membuat pikiran menjadi lebih tenang dan melambat, menurut sebuah penelitian pikiran yang melambat dapat membuatnya bekerja lebih tajam. Rasa lapar ketika berpuasa merupakan masalah yang wajar apabila rasa lapar memaksa untuk berpikiran lebih tajam dan lebih kreatif. Hormon endorfin akan meningkat dalam tubuh. Hormon ini akan menimbulkan efek peningkatan ketajaman pikiran serta perasaan nyaman.

5. Membantu Menjaga Kesehatan Jantung

Tak dapat dipungkiri, Sakit jantung ialah penyakit yang paling mematikan. Nah, dengan berpuasa juga akan menimbulkan dampak yang sangat baik untuk kesehatan jantung. Saat berpuasa, tubuh akan melakukan peningkatan HDL dan penurunan LDL. Dan ini mengakibatkan efek yang baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.

6. Membuat Ginjal Menjadi Sehat

Ginjal memiliki kegunaan untuk menyaring zat berbahaya dari yang kita makan dan minum. Jika kekuatan osmosis urin dalam tubuh mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air, maka ginjal akan berfungsi secara maksimal dan mengakibatkan dampak baik bagi kesehatan ginjal.

7. Mengurangi Resiko Penyakit Diabetes

Diabetes disebabkan oleh tingginya kadar gula dan kolesterol yang terdapat dalam tubuh. Dengan berpuasa, konsumsi gula dan makanan yang berlemak akan dapat dikontrol yang tentu pada akhirnya bisa mencegah diabetes dan penyakit turunannya.
8. Mengurangi Kebiasaan Buruk
Berpuasa adalah salah satu cara yang tepat untuk mengubah gaya hidup yang tidak sehat dan pola makan buruk. Selama kegiatan berpuasa dapat menghentikan kebiasaan seperti merokok dan makan makanan yang manis.

9. Menyerap banyak nutrisi

Metabolisme akan menjadi lebih efisien ketika berpuasa. Metabolisme yang efesien berarti jumlah nutrisi yang akan diserap dari makanan menjadi semakin besar. Hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan hormon adiponectin yang diproduksi oleh kombinasi antara puasa dengan sahur, sehingga memungkinkan untuk menyerap lebih banyak nutrisi.

Itulah beberapa manfaat dari puasa yang kita lakukan untuk kesehatan tubuh kita. Masih banyak lagi manfaat yang lain, silahkan anda baca sebanyak mungkin sehingga anda semakin mantap dalam menjalankan puasa.