Tuesday, June 21, 2016

Percakapan dengan Satu Detik


Ada sebuah dialog menarik yang dinukil dari kitab  Al-Waqt 'Amaar au Damaar yang menceritakan sebuah percakapan imajiner (khayalan) antara seorang anak manusia dengan sang waktu. Dialog itu sebenarnya merupakan renungan manusia terhadap waktunya yang telah pergi. Dialog itu diberi judul "Percakapan dengan Satu Detik".

Pada suatu ketika aku duduk dan mengadap hati ini kehadapan Allah sambil menyesali rentangan usia yang telah kulewati. Kupanggil satu detik dari waktu hidupku yang telah pergi. Lalu aku katakan kepadanya:

Manusia: Aku berharap agar engkau mau kembali kepadaku, agar aku dapat menggunakanmu untuk berbuat kebaikan.

Waktu: Sungguh tidak ada waktu yang mau berkompromi untuk berhenti.

Manusia: Wahai detik.... aku memohon, kembalilah padaku, agar aku dapat memanfaatkanmu dan mengisi kekuranganku pada dirimu.

Waktu: Bagaimana aku bisa kembali, sedangkan aku telah tertutup oleh perbuatan-perbuatanmu.

Manusia: Cobalah lakukan hal yang mustahil itu dan kembalilah padaku! Betapa banyak detik-detik selainmu yang juga kusia-siakan?

Waktu: Seandainya kekuasaan ada di tanganku, pastilah aku kembali padamu. Namun hal itu tidak ada padaku. Dan detik-detik itu terlipat oleh lembaran-lembaran amalmu dan diseraahkan pada allah.

Manusia: Duhai alangkah menyesalnya aku. Betapa aku telah sering menyia-nyiakan detik dalam perjalanan hidupku. Tetapi sekali lagi kumohom kembalilah, niscaya aku akan beramal sholih "didalammu" yang pernah kutinggalkan.

Waktu: Wahai orang yang lalai akan dirinya, wahai manusia yang menyia-nyiakan waktunya... Tahukah engkau, saat ini demi mengembalikan satu detik saja, sesungguhnya engkau telah menyia-nyiakan beberapa detik dari umurmu. Mungkinkah engkau mengembalikan mereka pula?

Inti dari percakapan ini, bahwasanya kembalinya sang waktu adalah suatu yang mustahil, menyesali waktu yang telah lewat sama sekali tidak bermanfaat. Kecuali jika penyesalan tadi merupakan taubat atas dosa-dosa yang telah berlalu kemudian diiringi dengan perbuatan nyata untuk memperbaikinya

0 comments:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html

Post a Comment